Pernah dengar brand skincare lokal, Clay Botanicals? Jujur, aku pribadi baru tahu tahun ini ketika melihat seorang teman me-review Hydro Gel Cream-nya. Wow, teksturnya kok menarik ya, kaya jelly-jelly slime gitu? Pikirku. Produk-produk mereka yang lain juga terlihat menjanjikan! Akupun akhirnya tertarik dan mencoba dua produk mereka, yang di kulitku pribadi mempunyai hasil yang berbeda, yang satu ‘hmmm..’ dan yang satu ‘woah!’ Penasaran? Ayo kita simak review-nya!
Pertama-tama, aku
mau memperkenalkan asal usul brand Clay Botanicals. Lahir di tahun 2017
dengan nama Beaulicious, awalnya mereka fokus menjadi store yang menjual
berbagai produk perawatan tubuh dan kulit dari berbagai merk, seperti Shills
Black Mask, Nutrilash Eyelash & Eyebrow Serum, dan juga homemade
skincare di bawah brand CLAY. Barulah di tahun 2018 akhir, mereka
resmi meluncurkan brand mereka sendiri, yaitu Clay Botanicals yang
mengusung tema natural, organik, dan peduli lingkungan. Produk yang dijualpun
beragam, dan dua yang akan aku coba adalah Ultimate Hydro Facial Toner dan
Ultimate Hydro Gel Cream.
CLAY BOTANICALS ULTIMATE HYDRO FACIAL TONER
Toner ini punya packaging yang beda dari toner yang pernah aku coba, terbuat dari plastik dengan tutup fliptop. Aku suka dengan kemasannya yang clean and sleek, didominasi warna putih dan hijau. Untuk kemasan botolnya sendiri tidak terlalu banyak informasi yang tersedia, hanya ada merek, nama produk, manfaat, dan ukuran toner, dan tanggal kadaluwarsa. Untuk informasi lainnya seperti ingredients, produsen, cara pemakaian, terdapat pada kotak kemasan jadi kalau teman-teman ingin mempelajari, pastikan untuk tidak membuang kotaknya ya!
Oh ya, kalau boleh 1 (satu) hal aku bahas, ini tidak penting sih.. tapi pada box-nya banyak gramatical error dan typo pada tulisan-tulisan bahasa Inggris. Menurutku sebaiknya dibuat bahasa Indonesia saja, tidak masalah kok! Kan yang pakai skincare-nya juga orang Indonesia juga, skincare lokal. Namun ini sekali lagi bukan hal yang penting siih, hehe.
Mari kita bahas kandungannya. Toner ini mempunyai 3 (tiga) key ingredients yang sudah sangat terkenal di dunia skincare, yaitu:
- Sodium Hyaluronate: fungsinya membantu meningkatkan hidrasi pada kulit, menghaluskan, serta memberi nutrisi pada kulit.
- Niacinamide: mencerahkan kulit, dan mengurangi dark spot pada kulit.
- Centella Asiatica: meningkatkan kolagen pada kulit sehingga dapat memperbaiki tekstur dan scars.
Seperti biasa, aku
akan memberikan recap review supaya teman-teman lebih mudah dalam
membaca. Untuk kemasan dan kandungan sudah kubahas di atas, akan kulanjutkan
sisanya!
Tekstur, Wangi, dan
Warna: toner ini mempunyai tekstur yang watery, ringan, dan runny.
Saat diratakan juga dia seperti air, tidak ada rasa licin. Aku selalu terbuka
dengan segala jenis tekstur toner, asal memang bisa melembabkan ya ngga
masalah. Meski botolnya berwarna kuning kehijauan, cairannya berwarna bening,
kok. Nah, untuk wanginya jujur aku kurang srek, karena wangi mint dedaunannya
cukup kenceng menurutku. Teman-teman yang sudah sering baca review-ku
pasti tahu deh kalau aku punya hidung sensitif, jadi memang aku suka rewel sama
wewangian, haha. Namun kalau teman-teman biasa saja sama parfum,
harusnya ga masalah sih, tergantung selera aja.
Rasanya di kulit:
oke, saat pertama diaplikasikan dia terasa dingin minty. Di area T-Zone
(dahi, hidung, dagu) tidak ada masalah, tapi di bagian pipi kadang ada rasa
hangat dan bagian filthrum selalu terasa seperti memakai minyak angin, jadi
sedikit memerah. Sensasi ini sebetulnya cukup cepat (1-2 menit pertama) tapi jujur
agak kaget dan setelah pakai beberapa kali di seluruh wajah reaksinya tetap
sama. Mungkin karena wajahku sensitif kali, yaa.. Oleh karenanya, untuk
kenyamananku aku hanya pakai di area T-Zone saja. Namun ini beda-beda ya di
kulit tiap orang, beberapa teman tidak merasakan sensasi ini, jadi tergantung
kulit masing-masing! Nah setelah diaplikasikan wajah terasa plump / membal,
sedikit sticky, setelah 10 menitan dia menyerap sempurna.
Efek di kulit: aku
lumayan suka dengan efeknya yang melembabkan, wajah terasa plump dan
nyoy saat memakai ini. Hidrasinya oke banget, sayang di area pipi dan filthrum
ada sensasi minty yang cenderung hangat tadi jadi aku pilih memakai di
area T-Zone saja. Dia ga ada rasa cekit sama sekali atau efek negatif apapun,
malah enak karena lembabin kulit. Toner ini ditujukan untuk semua jenis kulit,
jadi teman-teman dengan skin type apapun bisa coba!
Cara pemakaian: ada
2 (dua) cara pemakaian toner ini, yaitu langsung dibaurkan ke wajah atau
menggunakan kapas. Aku pribadi lebih suka jika dibaurkan ke wajah langsung
karena rasa hangatnya lebih sedikit daripada menggunakan kapas. Kalau pakai
kapas, ada gosokan ke wajah jadi rasa hangat-panasnya lebih terasa. Nah urutan
pemakaiannya seperti biasa, face wash, toner, moisturizer, sunscreen kalau
pagi.
Harga: Rp 89.000,-
bisa dibeli di Shopee.
CLAY
BOTANICALS ULTIMATE HYDRO GEL CREAM
Adakah teman-teman yang wondering ‘Hydro Gel Cream’, apakah ini? Ada di tahap skincare yang mana? Yaa, Ultimate Hydro Gel Cream ini merupakan moisturizer. Biasanya, moisturizer yang tertulis cream mempunyai tekstur krim yang pekat, tetapi punya Clay Botanicals ini berbeda, dia bertekstur gel / jelly.
Pertama aku melihat kemasannya aku langsung suka. Terbuat dari kaca frosted tebal dengan dominasi warna putih, desain yang simple and sleek. Aku oke oke saja sih dengan kemasan jar seperti ini, mengingat teksturnya juga tidak bisa jika ditaruh di botol. Sama dengan toner-nya, informasi pada kemasan jar tidak banyak, hanya ada brand, nama produk, manfaat, ukuran, dan tanggal kadaluwarsa. Informasi lainnya terdapat pada kotak, jadi kotaknya jangan dibuang ya kalau mau pelajari ingredients-nya!
Mari kita bahas kandungannya. Sama seperti toner-nya, ada 3 (tiga) key ingredients dari gel cream ini, yaitu Niacinamide, Sodium Hyaluronate, dan Centella Asiatica. Fungsinya adalah untuk mempertahankan kelembaban, menghidrasi kulit, dan mencerahkan. Selain kandungan tersebut, ada kandungan lain seperti aloe vera extract, panthenol, dan allantoin yang memang fungsinya untuk melembabkan kulit. Ada kandungan parfum pada bagian akhir list ingredients.
Oke, kita masuk ke recap
review, ya! Aku akan bahas tekstur, wangi dan warna, rasanya di kulit,
efeknya di kulit, dan cara pemakaian.
Tekstur: bagian ini
perlu penjelasan sendiri karena teksturnya unik banget! Sebagai moisturizer,
aku baru pertama kali menemukan tekstur moist begini. Dia ini saat
pertama ditekan membal, seperti kalau kita tekan jelly. Lalu saat dicolek, dia
berbentuk gel yang slimy gitu, mirip soothing gel! Aku suka banget sih sama teksturnya yang lebih seperti soothing gel atau
sleeping mask. Karena biasanya yang tekstur seperti ini enak banget buat
menenangkan kulit.
Wangi dan warna:
wangi dari produk ini adalah teh mint. Untuk teman-teman yang terbiasa
dengan kandungan parfum mungkin tidak masalah, sayang hidungku agak sensitif
sama wewangian jadi menurutku agak terlalu kencang wanginya. Untuk warnanya
sendiri dia gel bening, bagus artinya kedua produknya tidak pakai
pewarna.
Rasanya di Kulit:
Kaget sekaget-kagetnya karena ini enak banget di kulit! Awal dipakai, dia ada
rasa minty. Wah, jangan-jangan bakal hangat ini, pikirku. Ternyata yang
ini beda, sensasinya malah dingin. Alhasil, wajahku yang saat itu sedang
iritasi (gatal di beberapa area wajah dan ada tiny bumps) jadi lebih
tenang dan gak gatel lagi. Efek soothing-nya berasa banget, sih. Mungkin
yaa.. mungkin karena rasanya dingin, otak kita dialihkan dari awalnya rasa
gatal jadi rasa dingin. Aku setiap apply agak banyak dan tebal, jadinya memang
sedikit lengket dan nyerap lumayan lama. Makanya, biasanya aku jadikan ini
sebagai tahap skincare-ku yang paling akhir, sebagai penutup skincare
routine-ku.
Efeknya di Kulit: menenangkannya
dapet, melembabkannya dapet, wajah membalnya dapet! Aku suka banget sih sama moisturizer
ini. Bagiku dia jadi skincare savior alias penyelamat kulitku
terutama pas lagi ngambek. Bisa dibilang dia Laneige Sleeping Mask-ku versi
lokal, lah yang memang dari dulu sudah jadi penyelamat kulit. Gak bikin ketarik
sama sekali, dia nyerapnya memang butuh waktu, tapi pas sudah set kulit jadi
lembab dan plump.
Cara Pemakaian: aku
pribadi paling senang pakai ini di malam hari, sebagai tahap terakhir skincare
routine alias penutup. Mengapa? Pertama, dia nge-setnya cukup lama, jadi
paling enak kalau dibiarin saja tanpa ditimpa lagi. Dua, kalau aku pakai pagi
bersamaan dengan sunscreen, si sunscreen jadi pilling karena
teksturnya yang jelly tadi. Makanya, aku posisikan dia sebagai sleeping
mask. Aku pakai tiap hari kok, dengan tahapan face wash, toner, serum,
moisturizer. Menurutku ini bakal cocok untuk kulit normal-kering, tapi ga
menutup kemungkinan juga untuk tipe kulit lain akan cocok karena skincare itu
cocok-cocokan, guys!
Harga: Rp 129.000,- bisa dibeli di Shopee.
Kesimpulan: dari 2
(dua) produk Clay Botanicals yang aku coba, aku sangat suka dengan gel cream-nya.
This is my new skincare saviour, kayanya aku bakal beli kalau habis.
Untuk toner-nya sendiri aku hanya pakai di area T-Zone saja, karena di
area filthrum terasa seperti memakai minyak angin. Boleh dicoba moisturizer-ya,
harganya juga lumayan murah!
Thank You for Reading!
tags: Clay Botanicals Ultimate Hydro Facial Toner Review, Clay Botanicals Ultimate Hydro Gel Cream Review, Clay Botanicals Moisturizer Review, Review Clay Botanicals, Clay Botanicals Review, clay botanicals ultimate hydro facial toner, clay botanicals ultimate hydro gel cream skincarisma, clay botanicals female daily, clay botanicals ultimate hydro gel cream ingredients, clay botanicals toner ingredients